Setangkai Mawarnya Telah Kering Dimakan Waktu
Mawarnya sudah kering; kuncupnya, daunnya dan tangkainya. Hanya tertinggal aroma yang semakin jauh akan menghilang. Ia saksikannya tetap kokoh di pojok meja kerjanya; dalam diamnya ia menyimpan seribu cerita. Tentang bagaimana ia menyaksikannya; terisak dalam hening yang panjang pada tengah-tengah malam tidak ada seorangpun yang menyaksikan kecuali ia. Juga menjadi saksi; atas kemarahannya kepada ketidakadilan manusia-manusia yang kerap kali semena-mena terhadap kaumnya; kaum perempuan. Juga tentang; hatinya yang bergembira karena perihal-perihal baik yang telah ia dapatkan dan selesaikan. Setangkai mawarnya telah kering dimakan waktu; namun, dalam waktu itu ia selaku kokoh di sana, menemaninya tumbuh dalam diamnya. Ia tak sekadar setangkai mawar kering yang sudah layu; namun ia adalah saksi, sebab ia terus tumbuh dan melangkah.