Saya Ingin Berterimakasih Kepadamu Sekali Lagi

Dalam hitungan detik yang teramat panjang dan hari yang rasanya tidak perlu lagi untuk dihitung; ingatan ini tetap dalam potret kebahagiaan yang pernah setidaknya dia berikan kepada ia dalam waktu itu.

Waktu-waktu yang teramat tidak ingin ia lupakan karena kerap kali menjadi penyembuhan dalam sesak yang ia temui dalam hari ke hari setelah dia tidak lagi berdiri di sana; menatapnya kemudian mendekap dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Setidaknya dia telah meninggalkan kenangan yang kalau dikenang membuat ia ingin hidup sekali lagi sampai ia menjadi demikian ini.

Ia tahu; bahwa mencintai seseorang tidak seharusnya demikian dalamnya. Namun pandangannya berbeda - berkat cinta yang begitu dalam terkadang seseorang memiliki alasan untuk tetap hidup dan terus melangkah meskipun tertatih-tatih dan lelah.

Itulah hebatnya cinta; sebuah ketulusan yang rasanya tidak akan pernah ia dapatkan darimanapun selain dari mereka yang benar-benar memiliki ketulusan sedemikian dalamnya. Sehingga dengan demikian, ia sangat menghormati bentuk cinta dengan ketulusan tanpa perihal apapun.

Darinya ia tahu satu hal; bahwa sekeras apapun hati dan logikanya kelak akan dipatahkan dan dilembutkan dengan seseorang yang benar-benar akan menerimanya dengan sebaik-baiknya.

Maka dengan demikian; ia pernah dalam seumur hidupnya selain dari cinta kasih sedarah ia juga mendapatkan darinya. Penerimaannya tanpa alasan dan tidak ada yang perlu disembunyikan atas celah satu sama lain telah menjadi berkat terbaik yang pernah ia miliki.

Dia mengenalkannya pada banyak hal yang sebelumnya tidak pernah ia pikirkan. Bahwa ada seseorang yang dengan atau tanpa pamrih telah berdiri di sana; menerima, mengiyakan, meredamkan dan melangkah bersama untuk hal-hal kecil yang rasanya mungkin sukar namun kalau-kalau dijalani bersama akan begitu ringan dan mudahnya.

Ketika dunia ini demikian sesak dan selalu tidak baik-baik saja; dengannya itu akan baik-baik saja. Karena memang demikian.

Manusia memang makhluk yang pandai berubah dalam wujud maupun perasaan dan tentunya begitupun ia dan dia. Namun beruntungnya perasaan tulus itu tidak pernah burubah; sekalipun manusia akan berubah tetaplah perkara ketulusan tidak akan pernah berubah sepanjang ia tahu bahwa manusia itu tercipta dengan humanisme dan bukan hanya dengan logika.

kelak ketika logika seakan-akan membunuh dan menyesakkan maka humanisme itu akan menyembuhkannya. Seperti batu yang ada di lautan; ia mungkin kuat tetapi ia tetap butuh laut untuk meluruhkan kekokohannya itu.

agar apa? agar semuanya seimbang; berjalan beriringan tanpa melukai satu sama lain. Itulah tugasnya dan dia; beriringan memberikan rasa aman satu sama lain agar tidak saling melukai dan terlukai oleh dunia yang terkadang selalu membuat sesak.

Ia ingin mengucapkan terimakasih kepadanya sekali lagi karena telah menjadi manusia yang tulus yang memberikan banyak kebahagiaan kepadanya ataupun manusia lainnya yang mengenalnya. Ia tahu bagaimana caranya berjalan ke depan tanpa menoleh dan terus melangkah dalam ketidakpastian ini.

Kelak ia berharap bahwa dia benar-benar akan menemukan tempat terbaik untuk terus menjadi manusia yang demikian; tulus dan logis. Dimanapun itu, ia tidak masalah selama semuanya baik dan seimbang.

Karena dia telah memberikannya banyak kebaikan dan kebahagiaan di masa lalu maka ia harap kelak ada manusia-manusia lainnya yang terus memberikannya kebahagiaan yang sama seperti yang ia terima atau bahkan lebih dari itu.

Sejatinya mereka pernah saling bertukar kebahagiaan; berlayar pada satu kapal yang sama di tepi pantai berkarang tinggi yang padanya ombak menerjang begitu kerasnya; karangnya tetap namun kapalnya karam hingga mereka tenggelam dalam bibir lautan yang cukup dalam namun akhirnya masing-masing menemukan caranya untuk menepi.

Saat itu sedang memberitahukan kepada mereka. bahwa tidak harus berlayar bersama karena berenang dengan masing-masing juga bisa selamat. tentunya dengan cara berenang masing-masing setidaknya ia dan dia pernah selamat dari dalamnya lautan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving to Another Place

At Least They've Survived

She Didn't Know Anything