Ternyata Itu Hanya Mimpi dan Inginmu
Dalam dekade ini rasanya ia selalu dikejar-kejar banyak hal dari dalam maupun dari luar.
Manusia-manusia itu sibuk menuntut ini dan itu, memintanya untuk menjadi apa yang mereka inginkan dan bentuk.
Ia sudah berlarian kesana dan kemari; menuruti semua hal yang mereka minta tanpa memikirkan apa mau dan inginnya.
Tidak menjadi diri sendiri dalam waktu yang lama adalah begitu menitihkan rasa ketidakpercayaan diri dan melumpuhkan semua intuisinya sebagai makhluk hidup.
Pelayarannya gagal berkali-kali; pencariannya buntu berkali-kali. Beberapa kali yang lainnya ia terluka, menyembuhkan dan memeluk diri sendiri tanpa pertolongan orang lainnya.
Mereka yang sibuk meminta dan membentuknya menjadi ini dan itu hanya pandai memandanginya saja; ikut berkomentar jika apa yang ia lakukan tidak pada harapan mereka.
Pada akhirnya; ia meluruh - memutuskan untuk sudah dan tidak lagi ikut andil; ia memutuskan untuk memeluk dirinya sendiri.
Tiap kali ada keinginan, harapan, mimpi tentunya kali ini tidak lagi akan diinterupsi oleh siapapun; orangnya. Karena hal-hal tersebut tentulah miliknya; mutlak.
Ia hanya ingin mengucap; "ternyata itu hanya mimpi dan ingin mereka saja - hal-hal yang sebenarnya bukan inginnya, bukan mimpinya telah masuk tanpa ia sadari menjadi bagian darinya."
Ia ingin melepaskan semuanya; mimpi dan ingin yang bukan miliknya. biarkan ia tetap memeluk apa yang ia yakini dan berjalan dengan cara yang ia bisa; meskipun pelan.
Komentar
Posting Komentar