Sebagai Manusia, Kita Telah Terluka dari Waktu ke Waktu
Semua yang hidup dan bertumbuh dalam masa ke masa akan bersepakat; jika hidup di dunia ini akan menyakitkan bagi siapapun yang memilih untuk tetap hidup.
Sejatinya hidup hanyalah tentang melepaskan dan tentang bagaimana dunia di masa depan akan terbentuk.
Dunia tidak akan indah dan menyenangkan bagi orang-orang yang berpikir bahwa dunia teramat menyenangkan dan menggembirakan.
Dunia terlalu fana untuk manusia-manusia yang enggan berpikir dan menginginkan kehidupan itu baik-baik saja.
Dunia memang dibentuk sedemikian rupa agar manusia di dalamnya saling menyakiti satu sama lain; yang seharusnya dunia bisa menjadi tempat yang aman untuk siapa saja yang hidup di dalamnya.
Namun, jutaan manusia memiliki pemikiran yang berbeda-beda dan cara hidup masing-masing.
Tidak ada yang salah dengan semua itu; sebab hidup di dunia sudah teramat berat untuk dijalani. Berat karena perbedaan yang sedemikian adanya dan berbagai macam manusia yang ada di dalamnya. Kita bisa saja saling menyakiti satu sama lainnya karena perbedaan itu.
Semua ini bukan salah masing-masingnya, namun memang dunia tercipta sedemikian adanya. Mereka hanya tinggal meneruskan hidup agar tetap berlanjut karena masing-masingnya sudah sampai di sini. Kalau mereka mungkin saling menyakiti satu sama lainnya memang demikian adanya.
Mereka dilahirkan memang untuk saling menyakiti satu sama lainnya; sudah sejak dalam kehidupan yang lalu manusia ditakdirkan untuk menyakitkan satu sama lainnya;
Di sisi pain, harus tetap hidup dengan luka-luka yang masing-masingnya miliki. Hidup dengan luka adalah sebab manusia akan tetap hidup menjadi manusia.
Kelak; luka itu tidak akan pernah dilupakan, akan terus membekas di masing-masing hati pemilik luka. Setiap kali masing-masingnya akan memutuskan menyudahi segalanya maka hidup akan terus berlanjut;
Diisi oleh manusia-manusia yang juga memiliki luka yang sama yang berbeda adalah - mereka tetap mengingat lukanya atau melupakan lukanya.
Komentar
Posting Komentar